Rumah Adat Aceh | Rumoh Aceh, Rumah Krong Bade, Rumoh Santeut

Rumah adat aceh – Selamat datang di jendela wawasan ibnudin. Kembali membahas mengenai keunikan kebudayaan negara tercinta, Indonesia. Salah satu bentuk budaya yang akan penulis ialah rumah adat, terkhusus rumah adat aceh. Salah satu rumah adat daerah tersebut adalah Rumoh Aceh, Rumah Krong Bade, Rumoh Santeut, dan Rumah Rangkang.

Nah, tentu akan menarik mengetahui bagaimana sejarah rumah adat acet, bentuk, dan bagian-bagian yang menarik untuk diulas. Selengkapnya penulis ulas selengkapnya dibawah ini.

Contoh Rumah Adat Aceh
Rumah Adat Aceh miliki Cut Nyak Dien sumber : saidfirman.wordpress.com

Rumah Adat Aceh

Rumah adat aceh merupakan rumah adat dari suku atau masyarakat Aceh, sering juga disebut dengan nama Rumoh Aceh. Asal rumah adat ini berada di daerah Provinsi Aceh atau Nanggroe Aceh Darussalam, dengan ibukotanya bernama Banda Aceh.

Daerah tersebut termasuk salah satu daerah istimewa di Indonesia, yang membuatnya istimewa adalah penerapan syairat Islam. Perlu diketahui juga provinsi aceh hanya berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, selebihnya berbatasan dengan lautan.

Yang menarik pada rumah adat ini adalah bangunan rumah panggung dengan 3 bagian utama dan satu bagian tambahan. Pada bangunan utama terdiri dari ruangan yang disebut seuramoe keue sebagai serambi depan, seuramoe teungoh sebagai serambi tengah. Dan seuramoe likot sebagai serambi belakang.

Untuk bagian tambahan berupa rumoh dapu atau (rumah dapur). Ada juga bagian atap rumah yang memiliki fungsi untuk tempat penyimpanan pusaka milik keluarga.

Rumah adat aceh juga dibagi menjadi 3 jenis berdasakan ketinggian serta fungsinya, yakni Rumoh Aceh, Rumoh Santeut dan Rangkang. Sedangkan umumnya yang paling banyak diketahui ialah rumoh aceh dan menjadikannya menjadi simbol dari rumah adat masyarakat aceh.

Yang membedakan rumoh aceh dengan yang lain ialah ketinggian tiang yang paling tinggi diantara ketiganya. Namun untuk fungsi, rumoh santeut yang dijadikan sebagai rumah tempat tinggal.

Untuk ketinggian tiang, antara rumoh santeut dan rangkong memiliki tinggi yang sama. Rangkong sendiri memiliki fungsi sebagai balai pertemuan masyarakat dan mengaji ilmu agama.

Baca juga : Kumpulan ucapan selamat ulang tahun dari berbagai bahasa.

Rumoh Aceh

Rumoh Aceh
gambar rumah adat acehsumber : vhourkhanrasheed.blogspot.co.id

Rumoh Aceh merupakan rumah adat Aceh yang memiliki konstruksi rumah panggung dengan denah rumah yang berbentuk persegi panjang. Posisi rumah ini juga diatur dari timur ke barat dengan tujuan agar memudahkan ketika menentukan arah kiblat sholat. Sedangkan bila tampak depan menghadap ke arah utara dan selatan.

Ciri khas yang menarik dari rumoh Aceh adalah pemakaian tiang penompang rumah yang cukup tinggi, sekitar 2 sampai 3 meter. Sedangkan luas rumah ini paling kecil ialah 200 meter persegi.

Untuk ketinggian dasar lantai hingga atap rumah mencapai 8 meter. Menariknya, rumah adat aceh ini walaupun memiliki ukuran yang cukup besar.

Ketika proses pembangunannya menggunakan tali ijuk, pasak, baji, dengan kayu sebagai bahan bangunan utama. Selain itu juga papan kayu sebagai bahan alas dan samping, sedang untuk ata memakai rumbia.

Walaupun terbuat dari bahan-bahan yang sederhana dan alami, rumah ini sampai sekarang masih berdiri dan kokoh. Bahkan umur bangunannya sudah mencapai 200 tahun dan bahkan lebih.

Dengan memakai bahan yang berasal dari alam menjadi salah satu bentuk rasa syukur masyarakat Aceh kepada Allah SWT. Sebab atas karuni dari-Nya sumber daya alam melimpah. Ketika pembangunan rumah ini juga diadakan upacara adat yang menjadi gambaran sedang membangun kehidupan untuk ke depan.

Rumah Krong Bade

rumah krong bade
Rumah krong bade sumber : senibudaya12.blogspot.com

Rumah krong bade merupakan nama lain dari rumoh Aceh. Pada rumah ini terdapat tangan depan yang berfungsi untuk naik atau masuk ke dalam rumah. Rumah krong bade merupakan salah satu budaya Indonesia yang sudah jarang ditemui dan bisa dikatakan hampir punah.

Saat ini di provinsi Aceh sudah jarang yang membangun rumah ada ini. Disebabkan masyarakat disana lebih suka tinggal di rumah dengan bentuk yang modern.

Selain itu, disebabkan karena membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk membangun satu rumah krong bade. Ditambah biaya merawat rumah ini juga tidak sedikit.

Upacara Adat Untuk Membangun Rumoh Aceh

upacara adat syukuran membangun rumah
Contoh upacara adat syukuran membangun rumah sumber :
puteractegal.blogspot.co.id

Upacara adat dilakukan dengan tiga tahapan yang harus dilakukan. Pertama, upacara adat dilakukan ketika proses pengambilan bahan bangunan dari hutan.

Selanjutnya, upacara adat dimulai saat proses pembangunan rumah sesuai saran dari Teungku atau tokoh di daerah tempat membangunnya.Dan terakhir merupakan upacara adat yang dilaksanakan ketika rumah telah selesai dibangun atau saat mau ditempati.

Dalam proses pembangunan rumah adat ini juga melalui beberapa musyarawah yang dilakukan oleh keluarga ditambah saran dari Teungku setempat.

Seperti pada umumnya masyarakar yang masih memegang erat adat, dalam pembangunannya dilakukan dengan gotong royong oleh masyarakat sekitar

Sehingga menimbulkan rasa keharmonisan dalam masyrakat yang masih mempraktikkan adat dengan baik.

Fungsi Posisi dan Pembagaian Rumoh Aceh

Rumah ini bila tampak depan menghadap ke arah utara dan selatan. Dengan tujuan agar terhindar dari arah angin yang bisa merobohkan bangunan adat ini.

Selain itu, agar rumah mendapatkan sinar matahari secara maksimal, termasuk sinar yang masuk ke dalam rumah.

Dan posisi bangunan menghadap ke arah barat dan timur menunjukkan ketaatan masyarakat aceh terhadap nilai-nilai agamanya.

Ditambah juga ada pembagian ruangan, anak tangga ganjil dan gentong air yang digunakan untuk membasuh kaki dan persiapan untuk beribadah.

Rumoh aceh dibagi tiga bagian, ruang depan disebut serambi muka, ruang tengah disebut tungai, dan ruang belakang disebut seramoe. Setiap bagian memiliki fungsi masing-masing seperti yang sudah sedikit dibahas diatas tadi.

Ada beberapa area yang hanya boleh dimasuki oleh pria dan wanita, sedang ada juga area yang khusus untuk wanita. Ini menandakan adanya penghormatan yang lebih kepada wanita.

Pembagian ruangan akan diulas dibawah ini.

  1. Seuramoe Keue atau Seuramoe Reunyeun (Ruang Depan)

Seuramoe Keue
Seuramoe Keue sumber : www.rumah-adat.com

Ruang depan dari rumoh aceh disebut dengan nama Seuramoe Keue merupakan ruangan yang memiliki luas memanjang tanpa ada pembatas. Rungan ini memiliki fungsi sebagai ruang tamu dengan kondisi yang terbuka untuk pria dan wanita.

Seuramoe Keue juga digunakan untuk kegiatan belajar mengaji, istirahat, tempat berkumpul keluarga, tempat makan-makan ketika diadakan upacara adat, seperti pernikahan.

Untuk daerah ruangan sebelah barat digelar tikar dengan ukuran yang cukup besar. Kemudian diatasnya digelar juga tikar duduk untuk tamu yang terbuat dari anyaman berbentuk persegi.

Yang menarik pada ruangan ini terdapat tangga yang berjumlah ganjil, semisal 7 anak tangga. Fungsi dari tangga ini untuk menghubungkan dari ruang depan dan ruang tengah.

  1. Tungai (Rumoh Inong dan Rumoh Anjoeng) atau Ruang Tengah

Rumoh Inong
Rumoh Inong sumber : www.rumah-adat.com

Ruang tengah dari rumoh aceh dinamakan Tungai. Ruangan tersebut merupakan ruang bersekat yang berada diantara ruang belakang dan ruang depan. Tempat ini sedikit berbeda dengan posisi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan dua ruang yang lain.

Pada ruangan ini dibagi menjadi dua kamar yang saling berhadapan, rumah inong (rumah induk) dan rumah anjoeng.

Untuk rumah inong merupakan kamar tidur yang digunakan oleh kepala keluarga. Sedangkan rumah anjoeng merupakan kamar tidur yang digunakan khusus untuk anak perempuan.

Apabila dalam satu keluarga memiliki anak perempuan yang lebih dari satu. Maka tempat tidur inong pakai untuk anak perempuan yang lain. Sedangkan kepala keluarga tidur di rungan belakang.

Menariknya ruang inong merupakan ruangan yang dipakai sebagai tempat tidur untuk pasangan pengantin baru. Tidak sekadar itu, lantai yang digunakan dapat dilepas, tujuannya adalah untuk memandikan mayat bila salah satu keluarga meninggal dunia.

Di ruang tengah terdapat gang yang diapit rumoh inong dan rumoh anjoeng. Gang ini disebut dengan rambat. Jalan ini menghubungkan ruang tengah dan ruang belakang dan hanya cukup untuk dilewati orang bertubuh kecil.

Umumnya jalan ini hanya digunakan oleh kerabat keluarga, sebab rambat adalah jalan menuju ruangan yang dikhususkan untuk wanita.

  1. Seuramoe Likot atau Ruang Belakang

Seuramoe Likot
Seuramoe Likot sumber : www.rumah-adat.com

Ruang belakang dari rumoh aceh disebut dengan nama seuramoe likot, yang merupakan ruangan yang berada pada bagian rumah paling belakang. Untuk ketinggian, ruangan ini sama dengan ruang depan sekaligus ruangan ini tidak memiliki sekat pembatas.

Di ruangan inilah keluarga penghuni rumah berkumpul, selain itu juga sebagai ruang makan, tempat para wanita melakukan berbagai kegiatan. Dalam ruangan inilah para wanita memasak.

Namun ada juga yang memiliki ruang dapur tersendiri dengan ruang utama yang disebut rumoh dapu. Ada juga ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai barang berharga miliki keluarga.

  1. Rumah Kroeng pade aceh

Ada satu lagi ruangan pada rumoh aceh yaitu rumah kroeng pade. Ruangan ini merupakan tempat lumbung padi yang digunakan untuk menyimpan hasil panen.

Selain tiu ada juga bale atau balai yang digunakan untuk tempat beristirahat. Sebagai bangunan tambahan, ruangan ini terletak terpisah dengan bangunan utama.

Rumoh Santeut

Rumoh Santeut
Gambar Rumoh Santeut sumber : razuardi.blogspot.co.id

Rumoh santeut atau tampong limong merupakan salah satu rumah adat aceh yang umumnya digunakan oleh masyarakat dengan penghasilan yang rendah. Bangunan ini memiliki ketinggan yang sama pada setiap ruang, berbeda dengan rumoh aceh yang berbeda-beda.

Bisa dikatakan rumoh santeut merupakan rumoh aceh dengan bentuk yang lebih sederhana. Tinggi rumah ini hanya setinggi 1,5 meter.

Sedangkan material bangunan juga lebih sederhana, seperti atap yang tersusun dari daun rumbia, dengan dinding berasal dari pelepah rumbia.

Kemudian untuk lantainya menggunakan bambu yang dibelah dan disusun berjajar namun tidak rapat, agar udara dari bawah dapat masuk. Bentuk dari keserdehanaannya juga tampak pada bentuk ukiran pada dinding rumah.

Remoh santeut memiliki kesamaan dengan rumoh aceh soal pembagian ruangan, yaitu ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang.

Ada juga ruang tambahan bale pada bagian depan rumah. Disebabkan memiliki lebar ruangannya yang tidak terlalu luas, ruang belakang juga dipakai untuk tidur.

Selain itu juga untuk menjamu keluarga, tamu atau dalam acara silaturahmi di tempatkan di kolong rumah.

Rumah Rangkang

rumah rangkang
contoh rumah rangkang aceh sumber : www.rumah-adat.com

Rangkang merupakan rumah panggung yang terdiri dari satu ruangan saja. Umumnya ruangan ini memiliki fungsi sebagai ruang beristirahat bagi para petani yang sedang menggarap lahannya.

Bahan bangunan yang digunakan cukup sederhana yakni dari kayu biasa untuk kerangka bangunan dan daun rumbia untuk menjadi penutup atapnya.

Baca juga : Asal, Sejarah, Makna, Kostum, Properti Tari Piring [Ada Gambar+Video]

Makna Rumah Krong Bace (Rumoh Aceh)

Rumah krong bade atau Rumoh Aceh memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat aceh. Selain itu, rumah ini juga dijadikan sebagai simbol keindahan budaya masyarakat aceh. Dengan menggunakan bahan bangunan yang berasal dari alam menambahkan makna bahwa masyarakat Aceh hidup berdampingan dengan alam.

Menariknya dalam membangun rumah krong bade tidak memakai paku dalam menyambung setiap bagian kerangka bangunan. Masyarakat menggunakan tali sebagai pengikat antar kerangka bangunan.

Ada juga ukiran pada dinding rumoh aceh yang juga memiliki makna yang mendalam. Semisal kaitannya dengan status sosial seseorang dalam masyarakat Aceh.

Semakin banyak ukiran dalam suatu rumah krong bade menandakan semakin kuat kemampuan ekonomi pemiliki rumah.

Mungkin cukup sampai disini ulasan mengenai rumah adat Aceh, yaitu rumoh Aceh atau rumah Krong Bade. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pembaca sekalian.