Tasawuf Dalam Islam – Ada sebagian dari umat islam yang menganggap tasawuf bukan bagian dari agama islam. Disebabkan ajaran dalam tasawuf banyak dipengaruhi oleh agama lain. Apakah hal tersebut benar? Oke mari kita ulas tasawuf dalam islam.
Agama islam berkembang pesat dari jazirah arab sampai ke daerah Syam (wilayah suriah, palestina) dan Persia (Iran sekarang). Dalam perkembangannya, agama islam bersinggungan dengan agama lain dan kebudayaan yang berbeda. Begitu pula dengan para pemimpin muslim yang dulunya sederhana, kemudian berubah ketika terpengaruh budaya baru.
Dari situ mulai muncul gerakan spiritual dalam islam yang disebut dengan tasawuf atau sufisme. Gerakan ini bercita-cita untuk mengembalikan citra seorang muslim dari yang cinta dunia menuju muslim yang cinta akhirat.
Tasawuf dalam Islam
Tak bisa dipungkiri bila tasawuf adalah bagian dari sejarah perkembangan agama islam. Dari ulama-ulama salaf (terdahulu) sudah banyak yang membahas tasawuf. Banyak juga buku-buku karangan mengenai tasawuf.
Selain itu, peran tasawuf atau sufisme dalam penyebaran agama islam juga besar. Salah satu contohnya para wali yang menyebarkan agama islam di nusantara.
Tasawuf memang tidak masuk dalam rukun islam ataupun rukun iman, namun tasawuf memiliki peran dalam mendalami dan mempraktikkan ajaran islam.
Seperti yang kita ketahui selain islam dan iman ada satu lagi yang disebut dengan ihsan. Makna ihsan sendiri ialah beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Atau jika engkau tidak melihat Allah, maka yakin lah bahwa Allah melihatmu.
Konsep ihsan hampir mirip dengan konsep tasawuf yang bertujuan agar dapat beribadah dengan khusuk. Bisa jadi tasawuf adalah perkembangan dari konsep ihsan.
Sejarah Tasawuf dalam Islam
Tasawuf atau sufisme memiliki sejarah yang cukup panjang. Ketika islam berkembang begitu pula tasawuf berkembang.
Pada zaman Nabi masih hidup tidak ada istilah sufisme atau tasawuf. Istilah ini baru muncul ketika zaman para tabi’in yakni setelah zaman para sahabat.
Saat itu agama islam berkembang pesat, sekaligus pemerintah islam yang kuat dan kaya. Banyak para pemimpin islam yang terbuai oleh kedudukan dan kekayaannya. Oleh karena itu ada sebuah gerakan untuk melawan sikap para pemimpin kala itu.
Gerakan Zuhud
Gerakan zuhud adalah cikal bakal dari tasawuf atau sufisme. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk “melawan” perilaku yang berlebihan mencintai dunia.
Para pelaku gerakan zuhud menjauhi keduniaan. Mereka menyendiri dari keramaian, karena takut akan tergoda oleh dunia.
Tasawuf Menurut Etimologi
Secara etimologi, tasawuf memiliki beberapa pengertian, tergantung pendekatan dalam mengartikan tasawuf. Beberapa pengertian tasawuf yang masyhur sebagai berikut:
Tasawuf berasal dari Kata Shuffah
Ada yang mengatakan tasawuf berasal dari kata Shuffah, yang berarti serambi tempat istirahat. Serambi itu menunjuk ke salah satu tempat di emperen masjid nabawi. Tempat tersebut seringkali digunakan untuk istirahat orang-orang yang belum memiliki tempat tinggal. Orang tersebut mendapat panggilan sebagai ahli Shuffah karena serambi masjid nabawi sebagai tempat tinggal mereka.
Tasawuf berasal dari Kata Shaf
Ada juga istilah tawasuf juga berasal dari kata Shaf yang memiliki arti barisan. Istilah ini diberikan kepada meraka yang senantiasa mendapatkan barisan pertama ketika sholat. Mereka para sufi memiliki iman yang kuat, jiwa dan hati suci.
Tasawuf berasal dari Kata Shafa dan Shuafanah
Selanjutnya Istilah Tasawuf juga ada yang mengatakan berasal dari kata shafa yang artinya bersih atau jernih. Selain itu juga kata shufanah yang berarti sebiuah jenis kayu yang dapat tumbuh di padang pasir yang gersang.
Tasawuf berasal dari Kata Shuf
Ada juga yang mengatakan Tasawuf berasal dari kata Shuf yang berarti bulu domba. Hal ini merujuk pada pakaian para sufi yang sering dipakai yang berasal dari bulu domba yang kasar. Pakaian tersebut melambangkan bahwa mereka menjunjung kerendahan hati dan terhindar dari sikap sombong.
Pakaian tersebut juga simbol untuk meninggalkan urusan-urusan dunia yang seringkali melalaikan manusia. Orang yang memakai pakaian dari bulu domba kasar seringkali dipanggil dengan istilah Muitashawwif. Sedangkan perilaku orang tersebut disebut dengan istilah tasawuf.
Tasawuf Menurut Terminologi
Untuk pengertian tasawuf secara terminologi dari para pelaku atau tokoh sufi ada beberapa penjelasan mengenai tasawuf. Beberapa diantaranya sebagai berikut:
Tasawuf Menurut Imam Junaid
Menurut Imam Junaid, seorang tokoh tasawuf yang berasal dari Baghdad. Tasawuf memiliki arti sebagai sikap mengambil sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah.
Tasawuf Menurut Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili
Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili merupakan seorang syekh yang berasal dari Afrika Utara dan terkenal dengan tarekat Syadzili. Beliau Sebagai seorang pelaku tasawuf mendefinisikan tasawuf sebagai proses praktek dan latihan diri. Dengan melalui cinta yang mendalam untuk beribadah dan menempatkan diri ke jalan Tuhan.
Tasawuf menurut Sahal Al-Tustury
Sahal Al Tustury menjelaskan tasawuf sebagai terputusnya hubungan dengan manusia. Hal ini tentu bertujuan untuk terus menerus berhubungan dan membangun kecintaan yang mendalam kepada Allah.
Syeikh Ahmad Zorruq
Sedangkan menurut Syeikh Ahmaz Zorruq, pelaku tasawuf yang berasal dari Maroko. Beliau menjelaskan Tasawuf merupakan ilmu yang dapat memperbaiki hati dan memfungsikan hati semata-mata untuk Allah. Hal itu dilakukan dengan cara menggunakan pengetahuan yang ada tentang jalan islam.
Pengetahuan yang dimaksud disini adalah pengetahuan fiqh. Selain itu, pengetahuan yang memiliki kaitan untuk mempebaiki amalan dan menjaganya sesuai dengan batasan syariah islam. Semua itu bertujuan untuk menampilkan kebijaksaan menjadi sesuatu yang nyata.
Pengertian Tasawuf Secara Umum
Setelah diatas telah dijelaskan mengenai arti kata tasawuf, baik secara etimologi dan termologi. Selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa Tasawuf merupakan bentuk latihan dengan kesungguhan untuk dapat membersihkan jiwa. Semua dilakukan untuk bertaqarub atau mendekatkan diri kepada Allah. Dan segala sesuatu dikehidupan ditujukan hanya untuk Allah.
Oleh sebab itu, tasawuf sangat berkaitan erat dengan perbaikan akhlak, membangun spiritualitas. Kemudian sikap zuhud dalam hidup dan menjauhi perkara dunia melenakan.
Semua itu dapat menjadi sarana manusia untuk mencapai kehidupan yang baik. Praktik tasawuf sendiri dapat dilakukan oleh siapapun yang menginginkan perbaikan akhlak, sikap yang terpuji dan kesucian jiwa.
Tasawuf sebagai bagian dari kajian agama islam tentunya ajarannya tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Selain itu, bentuk kecintaan kita kepada nabi yaitu dengan menjalankan apa-apa yang diajarkan tanpa menyeleweng sedikit pun.
Dalil Ajaran Tasawuf dalam Al Qur’an
Para sufi banyak yang menyandarkan pengertian tasawuf beserta dasar-dasarnya berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an. Walaupun ajaran tasawuf memiliki kesamaan dengan ajaran agama lain, Tasawuf lebih identik dengan ajaran agama islam. Untuk itu perlu mengetahui ayat-ayat dalam al Qur’an yang dijadikan dasar tasawuf dalam islam, beberapa diantara sebagai berikut:
Di dalam surah QS Al Baqarah ayat 115. Yang artinya,“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
QS Al Baqarah ayat 186
QS Qof ayat 16 yang artinya.“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
QS Al Kahfi ayat 65
Praktik tasawuf sendiri tentunya jangan sampai membuat manusia meninggalkan aktivitas keduniaan. Karena sebagai manusia kita juga perlu untuk mencukupi kebutuhan dunia. Memang dunia bukan segalanya, namun agama Islam juga menekankan untuk sukses akhirat dan juga sukses didunia.
Semoga artikel ini ada Ilmu tasawuf dalam islam yang manfaat dan dapat pembaca sekalian ambil.
Baca juga : Sinopsis Dan Review Buku Tasawuf Modern Karya Buya Hamka